Sabtu, 04 Juli 2009

Kunjungan Ke Banten Lama 24-26 Juni 2009 (Jurusan SPI- UIN SGD Bandung)

Situs Keraton/Kompleks Surosowan


Benteng Surosowan (tampak Depan)
Foto by: Rizky N

Komplek Keraton ini sekarang sudah hancur, yang tersisa saat ini hanyalah tembok benteng yang mengelilingi dengan sisa-sisa bangunan didalamnya, berupa pondasi dan tembok-tembok dinding yang sudah hancur, sisa bekas bangunan pemandian, dan sebuah kolam taman dengan bangunan bale kembangnya.

Benteng Surosowan (depan)

Komplek Kraton Surosowan yang disebut juga Gedong Kedaton Pakuwon ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran dinding sekitar 2 m dan lebar sekitar 5 m. panjang dinding sisi timur dan sisis barat 300 m, sedangkan dinding sisi utara dan selatan 100 m, jadi luas secara keseluruhan sekitar 3 hektar. pintu masuk yang merupakan pintu gerbang utama terletak disisi utara, menghadap ke alun-alun.

Dinding bagian selatan dan timur tembok benteng ini bahkan ada yang sudah hancur sama sekali.

Berdasarkan peta dan gambar-gambar yang lama, di sisi timur terdapat pula sebuah pintu (saya tidak sempat melhat kesana). Pada keempat sudut benteng terdapat tembok yang menebal dan menjorok keluar atau yang dikenal dengan istilah bastion. Pada abad ke-4 sudut-sudutnya terdapat pintu-pintu masuk menuju ruangan yang terdapat dalam tembok benteng.

Dari peta-peta lama, diketahui bahwa komplek ini dahulu dikelilingi oleh parit yang fungsinya sebagai pertahanan.yang masih tersisa kini hanyalah parit di bagian barat keraton Surosowan.

Menurut catatan sejarah, Keraton ini dibangun oleh Maulana Hasanuddin, Sultan Banten pertama, antara tahun 1522-sekitar tahun1570. Sedangkan benteng dan gerbangnya yang terbuat dari bata dan batu karang dibangun pada masa Maulana Yusuf, Sultan Banten ke-2 atau anak dari Maulana Hasanuddin, antara tahun 1570- sekitar tahun 1580

Tidak ada komentar:

Posting Komentar