Sabtu, 25 Juli 2009

THE DARK KNIGHT


Film lama tapi ngangenin dan ditunggu-tunggu kelanjutannya oleh berjuta-juta fans movieholic di seluruh dunia!!! Bruce Wayne, seorang pemuda tampan dan kaya pemilik perusahaan Wayne, satu-satunya, konglomerat yang berhati pahlawan, yang selalu melindungi warga kota Gotham dengan identitas palsunya, yaitu Batman. Batman dikenal sebagai seorang pahlawan berkostum hitam yang sebenarnya kesepian, dan menderita karenanya...
Di mulai dari tahun 1989 sejarah BATMAN di perfilm-an di mulai, di bintangi oleh Michael Keaton, dilanjutkan tahun 1992 dengan pemain yang sama berjudul BATMAN RETURNS. batman pun tak mau hilang dari peredaran bumi, dia muncul kembali tahun 1995 dibintangi oleh Val Kilmer dengan judul BATMAN FOREVER.. dan siapa yang tidak tahu aktor hebat George Clooney yang memang pantas bermain dalam film BATMAN AND ROBIN pada tahun 2005. pada tahun yang sama dirilis film superhero ini dengan judul BATMAN BEGINS dibintangi oleh Christian Bale...
Rindu para moveiholic akan sesosok superhero asal kota Gotham ini tidak akan dibiarkan begitu larut oleh sutradara Christopher Nolan. Dia kembali menggarap film superhero ini dengan judul The Dark Knight.... ketika seorang Joker (Heath Ledger) kembali berulah... sang pahlawan kelelawar pun datang untuk memberantasnya...
bermula dari munculnya sosok seorang superhero bernama Batman di kota Gotham, masyarakat menjadi terinspirasi untuk membela kebenaran di jalanan malam gotham. Mereka berbondong-bondong meniru gaya sang pahlawan lengkap dengan topeng dan sayapnya menumpas kejahatan, namun sayangnya mereka hanya menjadi sasaran musuh besar batman, yaitu Joker. Ketika the Joker mulai berulah batman pun kembali turun tangan, ditemani teman kepercayaannya James Gordon. Di saat yang sama, muncullah superhero baru tanpa memakai topeng yang identitasnya diketahui seluruh orang yang bernama Harvey Dent (Aaron Eckhart) yang tidak lain adalah tunangan dari Rachel Dawes (Maggie Gyllenhaal).
Pengaruh The Joker semakin kuat, karena dia berkoalisi dengan para mafia di Gotham. Batman, Gordon dan Harvey mereka bertiga bekerja sama menyusun taktik untuk menangkap joker sekaligus meringkus para mafia. Tetapi semua rencana pasti tidak akan sempurna... dengan dijalankan rencana itu terjadilah sebuah tragedi yang mengakibatkan Rachel (tunangan Harvey sekaligus wanita satu-satunya yang dicintai oleh bruce wayne/batman) kehilangan nyawanya... dan Harvey pun berang... dia menyalahkan rekannya (Gordon dan batman) atas kematian rachel... dilain pihak batman pun merasa bersalah dan sangat marah, dia melacak keberadaan joker dan dimulailah pertarungan antara batman dan joker...

Comment Q: Film ni seru banget.. apalagi para movieholic yang suka banget sama film superhero... pasti suka banget sama film ini!!! tapi tunggu dulu para movieholic gak usah khawatir Christopher Nolan (Sutradara Batman begins dan The dark knight) tidak akan membiarkan kita berlarut-larut dalam kerinduang... rencananya nih... pada tahun 2012 dia akan merilis entah menggarap film the dark knight 2... sok atuh... ditunggu filmnya mr. Nolan!!!

MY BLOODY VALENTINE


Film yang dirilis tahun 2009 ini ternyata remake dari tahun 1981 dengan judul yang sama pula, hanya saja tidak 3 dimensi. Film hasil garapan sutradara Patrick Lussier ini dibintangi oleh Jensen Ackles (Supernatural), Jaime King, dan Kerr Smith. film ini ber-genre horror, jadi untuk para kawan-kawan yang memang pecinta film horror jangan ketinggalan nonton film ini ya... apalagi pemainnya itu bintang supernatural Jensen Ackles (Dean Winchester) yang tidak bisa diragukan lagi aktingnya.

Valentine day's identik dengan coklat, cinta, dan penuh kasih sayang... tapi siapa bilang... semua itu salah!!! siapa sangka valentine day's berubah menjadi halloween day's???
Bermula dari seseorang yang bernama Tom Hanninger (Jensen Ackles), yang bekerja di sebuah tambang batu bara milik ayahnya di sebuah kota kecil bernama Harmony. Di suatu malam di pertambangan dia melakukan sebuah kekeliruan dan alhasil, kecelakaan pun terjadi. Korban tewas dalam kecelakaan itu sebanyak 5 orang penambang dan hanya satu orang yang selamat dan mengalami koma, yaitu Harry Warden (Richard John Walters), dia di rawat di rumah sakit Harmony. Setahun berlalu, dan tanpa disangka Harry pun sadar dari komanya, dan menjadi ganas seperti seorang psikopat dia membantai semua orang yang dia lihat di RS Harmony. Di malam yang sama sekumpulan anak muda sedang merayakan valentine day's di tambang milik keluarga hanniger, dan tidak disangka harry pun datang ke tambang batu bara itu dan membantai semua yang ada di sana kecuali Tom Hanninger, yang berhasil diselamatkan oleh sherrif. Then Harry Warden dan Tom Hanninger pun menghilang..
Sepuluh tahun berlalu... kota Harmony masih tetap saja seperti dulu... kota kecil yang tentram dan mencekam. Kembalinya seorang Tom Hanniger setelah lama menghilang mengejutkan warga Harmony, mengingat pada saat pemakaman ayahnya dia tidak hadir. Pembantaian pun terjadi kembali... nama Harry Warden pun disebut-sebut kembali sebagai dalang dari pembantaian itu.... kasus lama pun terulang kembali.... sosok pembunuh berbaju khas penambang lengkap dengan kapak penambangnya datang menghantui warga Harmony... dan kini kasus itu ditangani oleh sherif Axel Palmer (Kerr Smith) yang kebetulan suami dari Sarah (Jamie King) seorang wanita yang masih dicintai oleh tom. ketika semua tragedy sepuluh tahun terulang... seakan-akan ingin menuntut balas akan kecelakaan di pertambangan... dan mengancam semua warga... ditemukan fakta bahwa Harry Warden telah meninggal sepuluh tahun yang lalu... benarkah semua pembantaian adalah ulah dari Harry Warden??? apakah Harry Warden bangkit dari kematiannya dan meminta balasan pada orang yang telah mencelakainya??? Atau ada tersangka lainnya yang meniru Harry Warden???

So, tonton aja filmnya ya!!!!

Comment Q: Paz nonton film ini deg-degan banget trus pusing memprediksikan siapa pembunuhnya... ditambah lagi pembunuhannya yang ngak tanggung-tanggung.. kejam banget... masih khas dean winchester, akting jensen tetep bagus kayak di serial supernatural jadi gak akan kecewa ama akting dia... Seru!!! Gila!!! Keren!!!Tegang!!!

Sabtu, 04 Juli 2009

Kunjungan Ke Banten Lama 24-26 Juni 2009 (Jurusan SPI- UIN SGD Bandung)

My Feeling

By : Rizky N

Kunjungan ke Banten Lama dari tanggal 24 sampai tanggal 26 Juni 2009 ini salah satu acara dari jurusan SPI UIN SGD Bandung. Dimulai dari berkumpul di depan gedung rektorat UIN para mahasiswa SPI ini dengan semangatnya berkumpul dari jam 5 pagi/subuh (saya sendiri datang pukul 4.30), dengan pikiran tidak mau telat dan ketinggalan...

Tapi sangat disayangkan kita semua berangkat meninggalkan kampus tercinta itu kalau tidak salah kira-kira pukul 06.30... dengan perjalanan yang begitu lama.... mulai dari memasuki tol buah batu... melewati jakarta dsb... hingga sampailah kita ke Serang... wah panasnya itu tidak pernah saya kira separah itu... udaranya begitu panas...
Sudah kepanasan, kesabaran kita pun diuji... karena salah satu mobil rombongan kita kesasar di Serang... dengan sangat terpaksa karena perasaan solidaritas kita yang tinggi... menepilah kita di jalan Serang yang panas itu... dengan sabar menanti... akhirnya datang juga dan melanjutkan perjalanan yang ternyata masih panjang....

Sesampainya di TKP... saya khususnya dikejutkan dengan keadaan sekitar... banyak sampah... dan tidak terurus itulah kesan pertama saya sampai di lokasi... saya kira hanya tempat itulah yang tidak terurus begitu, ternyata setelah keesokan harinya berjalan-jalan pagi disekitar tempat menginap keadaannya sama persis... sampah... dimana-mana... wah.. prihatin sekali... padahal disana banyak sekali situs-situs bersejarah yang harus dilestarikan... saya pun tidak mengerti... mungkin ada satu faktor yang menyebabkan itu terjadi... entahlah saya sendiri tidak dapat mengira-ngira.

tapi... saya takjub sekali ketika melihat pemandangan disana... dimulai dari matahari terbit dan tenggelamnya... pemandangan di atas menara mesjid alun-alun Banten (untuk menaiki menara kita harus mengeluarkan uang sebesar 3000 rupiah)

ada perasaan bangga dihati saya sekaligus iri tentunya ketika melihat mesjid agung banten... ketika mendengar kumandang adzan... dan ketika melihat warga sekitar beramai-ramai mendatangi mesjid hanya untuk beribadah bersama... subhanallah.. kental sekali kebersamaan mereka... di pinggir mesjid Agung Banten kita bisa mendapati makam Sultan-sultan banten seperti maulana Hasanuddin dll.

saya juga sempat mengunjungi karangantu, dulunya pelabuhan karangantu kalau saya tidak salah mengingat
. disana terdapat sebuah pasar... yang ramai... banyak sekali pedagang, tetapi kebanyakan pedagang ikan.. di karangantu terdapat sebuat danau saya rasa semacam itu dan disana terdapat banyak sekali perahu nelayan...

hampir saja terlupa... disana juga saya melihat banyak sekali mesjid kecil dan mushola serta pesantren-pesantren....

hari kedua kita semua kedatangan tamu dari UIN Serang di tempat penginapan kita, dan sore harinya kita semua berkunjung ke situs-situs, seperti benteng speelwijk, menelusiri daerah-daerah bersejarah, seperti pabean, pecinan, dan berkunjung ke Vihara tertua di banten lama.

hari terakhir kita melakukan penggalian di depan benteng surosowan... ini pengalaman paling berharga bagi saya, karena disana saya bisa melihat langsung bagaimana capenya, bagaimana kerja keras para arkeolog untuk mencari benda-benda bersejarah dengan cara menggali tanah...terik panas matahari tidak bisa mengalahkan semangat kita untuk menggali... semangat kita semakin terpacu ketika salah seorang diantara kami menemukan potongan gerabah... dengan semangat tak mau kalah yang lainnya bekerja keras menggali tanah dan menemukan juga, begitulah selanjutnya....

dan akhirnya kita semua kembali ke kota bandung yang sebenarnya kita rindukan... mengingat udara dan keadaan disana...

satu hal yang bisa saya rasakan saat di banten adalah "kebersamaan"..... bersama susah... bersama senang... bersama tertawa.... bersama menangis... begitu indah kebersamaan... begitu kokohnya persaudaraan... persaudaraan para calon sejarawan amin....


Penggalian di depan benteng Surosowan


Mahasiswa SPI UIN Bandung dan IAIN Serang di depan mesjid Agung Banten


Mahasiswa UIN Bandung di depan penginapan (hari terakhir, sebelum pulang ke Bandung)


Matahari terbit (foto ini diambil di depan danau di Karangantu)


Matahari Terbenam (foto ini diambil di dalam benteng Surosowan)
All Foto by: Rizky N

Kunjungan Ke Banten Lama 24-26 Juni 2009 (Jurusan SPI- UIN SGD Bandung)

BENTENG SPEELWIJK

Benteng Speelwijk terletak di Kampung Pamarican dekat Bandar Pabean, sekitar 600 m di sebela barat laut Keraton Surosowan, berdenah persegi panjang tidak simetris, dan pada setiap sudurtnya terdapat baston. Tembok benteng ini masih utuh tetapi sebagian sudah mengalami kerusakan. benteng ini didirikan pada tahun 1585 oleh Belanda di atas reruntuhan sisi utara tembok sekeliling kota Banten. Dibagian luar benteng terdapat parit buatan yang mengelilinginya.

Bagian dalam benteng Speelwijk terdiri dari beberapa ruangan, hanya sebagian saja dari ruangan ini yang tersisa, selebihnya hanya sisa-sisa pondasi yang tersusun atas batu-bata. Untuk memasuki ruangan-ruangan di dalam benteng Speewijk, orang terlebih dahuluharus melalui lorong yang sempit yang berkelok. Ruangan yang sampai kini masih tampak utuh adalah ruangan disisi barat daya benteng. berukuran 4x6 m dengan dua lubang angin berbentuk segi empat tepat di bagian atap. Ruangan ini di duga dahulu adalah penjara.

Bagian kiri ruangan ini terdapat satu ruangan lagi berukuran 1x2 m, ruangan ini diduga semacam sel khussu. Ada dua buah gerbang berbentuk lekung di dinding sisi utara, di bagian sisi dalam tembok utara terdapat undakan berupa anak tangga untuk menuju ke atas tembok benteng. Nama yang diberikan pada benteng belanda ini adalah nama untuk menghormati gubernur jendral Cornelis Janszzon Speelman yang bertugas antara tahun 1681-tahun1684.


Di duga bekas bangunan gereja... terletak di dalam benteng Speelwijk

Kuburan yang terletak di dalam benteng Speelwijk..


Foto2 di dalam benteng Speelwijk




FotoBy: Rizky N

Kunjungan Ke Banten Lama 24-26 Juni 2009 (Jurusan SPI- UIN SGD Bandung)

Situs Keraton/Kompleks Surosowan


Benteng Surosowan (tampak Depan)
Foto by: Rizky N

Komplek Keraton ini sekarang sudah hancur, yang tersisa saat ini hanyalah tembok benteng yang mengelilingi dengan sisa-sisa bangunan didalamnya, berupa pondasi dan tembok-tembok dinding yang sudah hancur, sisa bekas bangunan pemandian, dan sebuah kolam taman dengan bangunan bale kembangnya.

Benteng Surosowan (depan)

Komplek Kraton Surosowan yang disebut juga Gedong Kedaton Pakuwon ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran dinding sekitar 2 m dan lebar sekitar 5 m. panjang dinding sisi timur dan sisis barat 300 m, sedangkan dinding sisi utara dan selatan 100 m, jadi luas secara keseluruhan sekitar 3 hektar. pintu masuk yang merupakan pintu gerbang utama terletak disisi utara, menghadap ke alun-alun.

Dinding bagian selatan dan timur tembok benteng ini bahkan ada yang sudah hancur sama sekali.

Berdasarkan peta dan gambar-gambar yang lama, di sisi timur terdapat pula sebuah pintu (saya tidak sempat melhat kesana). Pada keempat sudut benteng terdapat tembok yang menebal dan menjorok keluar atau yang dikenal dengan istilah bastion. Pada abad ke-4 sudut-sudutnya terdapat pintu-pintu masuk menuju ruangan yang terdapat dalam tembok benteng.

Dari peta-peta lama, diketahui bahwa komplek ini dahulu dikelilingi oleh parit yang fungsinya sebagai pertahanan.yang masih tersisa kini hanyalah parit di bagian barat keraton Surosowan.

Menurut catatan sejarah, Keraton ini dibangun oleh Maulana Hasanuddin, Sultan Banten pertama, antara tahun 1522-sekitar tahun1570. Sedangkan benteng dan gerbangnya yang terbuat dari bata dan batu karang dibangun pada masa Maulana Yusuf, Sultan Banten ke-2 atau anak dari Maulana Hasanuddin, antara tahun 1570- sekitar tahun 1580

Kunjungan Ke Banten Lama 24-26 Juni 2009 (Jurusan SPI- UIN SGD Bandung)

WATU GILANG

Menurut Serat Banten Watu (Batu) Gilang berasal dari Kerajaan Padjadjaran yang dalam catatan sejarah, ditaklukan oleh Banten pada tahun 1579 M.



Watu Gilang Sriman Sriwacana dipindahkan ke Banten Lama oleh penembahan Yusuf atas perintah ayahnya, Hasanuddin. Batu ini menjadi lambang/ tempat penombatan/ pentasybihan Sultan-sultan Banten.

(Watu Gilang)
Foto by: Rizky N

Kunjungan Ke Banten Lama 24-26 Juni 2009 (Jurusan SPI- UIN SGD Bandung)

MERIAM KI AMUK







(Meriam Ki Amuk di Museum Situs Kepurbakaalaan
Banten Lama, tampak dari depan 25 Juni 2009)
Foto by: Rizky N





Meriam Ki Amuk merupakan hadiah dari Sultan Demak kepada Sultan Hasanuddin sebagai penguasa di Banten.

Semula meriam ini terletak di tepian kanal di Karangantu (nama tempat di banten) kemudian di tempatkan di sudut alun-alun dekat Keraton Surosowan, pada tahun 1994 dipindah tempatkan di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama Hingga Sekarang.

Meriam ini buatan Turki atas pesanan Sultan Demak terbuat dari perunggu dan pada bagian depan moncongnya tampak hiasan yang melambangkan delapan arah mata angin

Meriam Ki Amuk Berukuran:
Berat : 7 ton, Depan: 60 cm, Panjang : 3,4 m, Belakang: 66 cm.

Pada bagian atas badannya terdapat 3 buah tulisan hurut Arab. Dua diantaranya terbaca " A qibatul chairi salamatul imani" yang merupakan candra sengkala yang menunjuk angka tahun sara 1450 (1528-1529 M) yang lain terbaca " La fata ila ali ila Dzulfikar" (tiada kemenangan tanpa Ali tiada Ali tanpa Pedang Dzulfikar).


Menurut KC Crucq (peneliti meriam-meriam di pesisir Jawa) Meriam Ki Amuk masih ada kaitannya dengan meriam "Ki Jimat" yang diberikan Sultan Demak kepada Syarif Hidayatullah di Cirebon.






Meriam Ki Amuk Tampak Samping










Smiley.... Numpang bergaya...

SEPI

By: Rizky N

Ku mencintainya...
Tapi dia tidak menyadarinya
Ku memujanya....
Tapi dia tidak pernah mengetahuinya
Ku menyayanginya....
Tapi dia tidak pernah merasakannya
Ku disampingnya
Tapi dia tidak memperdulikannya
Oh Bulan....
Mengapa cintaku tak kunjung berbalas???
Aku menanti secercah harapan...
Seberkas kebahagiaan yang penuh dengan cinta...
Wahai Pangeran...
Mengapa engkau tak kunjung datang???
Apakah aku terlalu hina untukmu Tuan??
Aku mencari kekasih pujaan hati
Hanya untuk mengisi hatiku yang selalu SEPI....


Rabu, 10 Juni 2009

MAKALAH ANTROPOLOGI: KEBUDAYAAN ACEH


by: Rizky Novianti


BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam. Masing-masing budaya daerah saling memperngaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aceh. Dilihat dari kebudayaannya, Aceh memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Karena letaknya yang strategis dan juga Aceh merupakan jalur perdagangan, maka kebudayaan Aceh ini banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya melayu, dan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang adalah hasil dari akulturasi antara budayamelayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri.

Suku bangsa yang mendiami Aceh merupakan keturunan orang-orang melayu dan Timur Tengah, hal ini menyebabkan wajah-wajah orang Aceh berbeda dengan orang Indonesia yang berada di wilayah lain. Sistem kemasyarakatan suku bangsa Aceh, mata pencaharian sebagian besar masyarakat Aceh adalah bertani, tetapi tidak sedikit juga yang berdagang.sistem kekerabatan masyarakat Aceh mengenal Wali, Karong dan Kaom.

Agama Islam adalah agama yang paling mendominasi di Aceh oleh karena itu Aceh mendapat julukan Serambi Mekah. Dari struktur masyarakat Aceh dikenal gampong, mukim, nanggroe dsb. Tetapi pada saat sekarang ini upacara ceremonial yang besar-besaran hanya sebagai simbol sehingga inti dari upacara tersebut tidak tercapai. Pergeseran nilai kebudayaan tersebut terjadi karena adanya penjajahan dan faktor lainnya.

BAB II

KEBUDAYAAN ACEH

A. Letak

Aceh merupakan propinsi yang paling ujung letaknya di sebelah utara pulau Sumatra. Daerah ini dapat dikatakan seluas 55.390 km2. Batas yang paling Utara dari Negara Indonesia adalah salah satu pulau, Pulau We yang termasuk daerah Aceh, yang terletak di lintang Utara 6o. Daerah yang luas ini dibagi dalam delapan daerah tingkat II (Kabupaten) ialah: Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, dan Aceh Selatan.

Dalam sejarah Melayu, nama Aceh adalah Lam Muri; Marco Polo, seorang saudagar Venesia yang singgah di Peureulak pada tahun 1292 menyebutnya Lambri; kemudia orang Portugis mempergunakan nama Akhem; orang Belanda mempergunakan nama Akhin, sedangkan orang Aceh sendiri menyebut daerah mereka Aceh.

B. Bahasa dan Tulisan

Bahasa Aceh termasuk rumpun Bahasa Austronesia. Di daerah Aceh sendiri ada beberapa bahasa yang masing-masing pembicaraannya saling tidak dapat dimengerti. Ini disebabkan karena bahasa-bahasa itu berkembang melalui proses pemecahan dan isolasi yang lama antara kelompok-kelompok yang mengucapkan bahasa-bahasa tersebut. Di propinsi Aceh terdapat empat bahasa:

1. Bahasa Gayo-Alas, yang diucapkan oleh orang-orang Gayo dan Alas, penduduk Aceh Tengah

2. Bahasa Aneuk Jamee, yang khusus merupakan bahasa dari orang-orang Aceh Selatan dan Aceh Barat dan diucapkan kira-kira oleh 20% dari orang Aceh.

3. Bahasa Tamiang, yang tersebar di dekat perbatasan Aceh dengan Sumatra Timur, yang mendapat pengaruh dari bahasa Sumatra Timur dan yang diucapkan kira-kira oleh 10% dari orang Aceh.

4. Bahasa Aceh, yaitu bahasa yang diucapkan oleh penduduk Aceh Timur, Aceh Utara, Pidie, dan sebagian penduduk Aceh Barat, atau 70% dari orang Aceh.

Di samping itu masing-masing daerah Kabupaten mempunyai logat-logat bahasa yang berbeda-beda, dan di daerah lingkungan kabupaten sendiripun logat mereka kadang-kadang berbeda.

Tulisan-tulisan Aceh menggunakan huruf Arab Melayu. Huruf ini dikenal setelah datangnya agama Islam di Aceh. Orang-orang Aceh menyebut huruf Arab-Melayu itu Huruf Jawoe. Sampai saat ini, tulisan-tulisan itulah yang banyak digunakan oleh kalangan orang-orang tua, sehingga oleh karena itu orang Aceh bisa dianggap buta huruf. Berbeda di kalangan muda yang mengikuti pendidikan modern yang lebih mengenal tulisan latin, maka huruf ini tidak dikenal lagi.

C. Bentuk Desa

Desa bagi orang Aceh disebut gampong. Setiap gampong terdiri atas kelompok rumah yang letaknya saling berdekatan dan setiap desa mempunyai 50 sampai 100 buah rumah. Desa merupakan pusat kehidupan masyarakat, yang termasuk ke dalam masyarakat hukum territorial yang terkecil.

Rumah orang Aceh didirikan di atas tiang kayu atau bahan bambu, berdasarkan pada kemampuan orang. Dahulu tujuannya untuk menghindarkan diri dari serangan binatang buas. Rumah itu biasanya berbentuk bujur sangkar dan menghadap dari timur ke barat, tangganya selalu menghadap ke utara atau selatan, atapnya terdiri dari daun rumbia yang dianyam dan kebanyakan mempunyai daya tahan sampai 20 tahun, tiangnya terbuat dari kayu yang telah dijadikan balok-balok, lantainya dibuat dari papan dan terkadang dari bamboo, rumah kuno umumnya tidak menggunakan paku, tetapi menggunakan tali rotan untuk menyambung. Rumah-rumah itu didirikan berkelompok, dan bagi orang yang memiliki hubungan kekerabatan rumahnya dibangun berderet-deret, dan kadang-kadang hanya dibatasi pagar penghalang. Setiap rumah mempunyai halaman yang ditanami dengan tumbuhan-tumbuhan berguna yang bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Di Aceh Tengah ada bentuk desa yang sedikit berbeda, disana rumah-rumah didirikan berkelompok-kelompok, dan kebun-kebun berda di sekitar kompleks rumah itu.

Rumah-rumah mereka kebanyakan hanya khusus untuk makan malam dan tidur saja, karena selama siang hari mereka mencari kesenangan di luar rumah. Akibatnya ibu menggantikan tugas ayah sebagai pendidik, dan tidak heran apabila anak sudah besar terasa ada sebuah pagar pemisah antara anak dan ayah.

Kegiatan penduduk desa sangat besar bagi kemajuan desa tersebut. Mereka bersama-sama beribadah dan membangun tempat ibadah seperti mesjid dan meunasah (madrasah), bergotong royong untuk kebersihan dan kesehatan desa. Tugas in adalah rutinitas pada hari jum’at, sedangkan hari lain dipakai untuk bekerja di sawah sebagai mata pencaharian pokok dari hampir setiap desa di Aceh.

D. Mata Pencaharian

Mata pencaharian pokok orang Aceh adalah bertani di sawah dan lading dengan tanaman pokok berupa padi, cengkeh, lada, kelapa, dll. Masyarakat yang bermukin di sepanjang pantai umumnya menjadi nelayan.

Sebagian besar orang Alas hidup dari pertanian di sawah atau lading, terutama yang bermukin di kampong (kute). Tanam Alas merupakan lumbung padi di Daerah Istimewa Aceh. Di samping itu penduduk berternak kuda, kerbau, sapi, dan kambing untuk dijual atau dipekerjakan di sawah.

Sedangkan orang Aneuk Jameehidup dari bersawah, berkebun, dan berladang, serta mencari ikan bagi penduduk yang tinggal di daerah [antai. Disamping itu ada yang melakukankegiatan berdagang secara tetap (berniago), salah satunya dengan cara menjajakan barang dagangannya dari kampong ke kampong (penggaleh). Sedangkan pda masyarakat Gayo adalah dominannya berkebun, terutama tanaman kopi.

Mata pencaharian orang Tamiang adalah bercocok tanam padi di sawah atau di lading. Penduduk yang ebrdiam di daerah pantai menangkap ikan dan membuat aran dari pohon bakau. Adapula yang menjadi buruh perkebunan atau pedagang.

E. Sistem Kekerabatan

Dalam sistem kekerabatan, bentuk kekerabatan yang terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip bilateral. Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.

Pada orang Alas garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal atau menurut garis keturunan laki-laki. Sistem perkawinan yang berlaku adalah eksogami merge, yaitumencari jodoh dari luar merge sendiri. Adat menetap sesudah menikah bersifat virilokal, yang terpusat di kediama keluarga pihak laki-laki. Gabungan dari beberapa keluarga luas disebut tumpuk. Kemudian beberapa tumpuk bergabung membentuk suatu federasi adapt yang disebut belah (paroh masyarakat).

Dalam sestem kekerabatan tampaknya terdapat kombinasi antara budaya Minangkabau dan Aceh. Haris keturunan diperhitungkan berdasarkan prinsip bilateral, sedangkan adat menetap sesudah nikah adalah uxorilikal (tinggal dalam lingkungan keluarga pihak wanita). Kerabat pihak ayah mempunyai kedudukan yang kuat dalam hal pewarisan dan perwalian, sedangkan ninik mamak berasal dari kerabat pihak ibu. Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang disebut rumah tanggo. Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan keluarganya. Tanggung jawab seorang ibu yang utama adalah mengasuh anak dan mengatur rumah tangga.

Pada masyarakat gayo, garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal. Sistem perkawinan yang berlaku berdasarkan tradisi adalah eksogami belah, dengan adat menetap sesudah nikah yang patrilokal (juelen) atau matriokal (angkap). Kelompok kekerabatan terkecil disebut saraine (keluarga inti). Kesatuan beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu belah (klen).

Dalam sistem kekerabatan masyarakat Tamiang digunakan prinsip patrilineal, yaitu menarik garis keturunan berdasarkan garislaki-laki. Adat menetap sesudah nikah yang umum dilakukan adalah adat matrilokal, yaitu bertempat tinggal di lingkungan kerabat wanita.

F. Sistem Kemasyarakatan

Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima yang berjasa kepada sultan. Kehidupan sosial dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).

Pada masa lalu Tanah Alas terbagi atas dua daerah kekuasaan yang dipimpin oleh dua orang kejerun, yaitu daerah Kejerun Batu Mbulan dan daerah Kejerun Bambel. Kejerun dibantu oleh seorang wakil yang disebut Raje Mude, dan empat unsur pimpinan yang disebut Raje Berempat. Setiap unsur pimpinan Raje Berempat membawahi beberapa kampung atau desa (Kute), sedangkan masing-masing kute dipimpin oleh seorang Pengulu. Suatu kute biasanya dihuni oleh satu atau beberapa klen (merge). Masing-masing keluarga luas menghuni sebuah rumah panjanga.

Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut sarak opat, terdiri dari : reje, petue, imeum, dan sawudere. Pada masa sekarang beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan unsur-unsur kepemimpinan terdiri atas: gecik, wakil gecik, imeum, dan cerdik pandai yang mewakili rakyat.

G. Religi

Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agama tersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli Aceh tidak hilang begitu saja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasi tersebut melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas. Di dalam kebudayaan tersebut masih terdapat sisa-sisa kepercayaan animisme dan dinamisme.

H. Kesenian

Corak kesenian Aceh memang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, namun telah diolah dan disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku. Seni tari yang terkenal dari Aceh antara lain seudati, seudati inong, dan seudati tunang. Seni lain yang dikembangkan adalah seni kaligrafi Arab, seperti yang banyak terlihat pada berbagai ukiran mesjid, rumah adat, alat upacara, perhiasan, dan sebagainnya. Selain itu berkembang seni sastra dalam bentuk hikayat yang bernafaskan Islam, seperti Hikayat Perang Sabil.

Bentuk-bentuk kesenian Aneuk Jamee berasal dari dua budaya yang berasimilasi.. Orang Aneuk Jamee mengenal kesenian seudati, dabus (dabuih), dan ratoh yang memadukan unsur tari, musik, dan seni suara. Selain itu dikenal kaba, yaitu seni bercerita tentang seorang tokoh yang dibumbui dengan dongeng.

Suatu unsur budaya yang tidak pernah lesu di kalangan masyarakat Gayo adalah kesenian, yang hampir tidak pernah mengalami kemandekan bahkan cenderung berkembang. Bentuk kesenian Gayo yang terkenal, antara lain tan saman dan seni teater yang disebut didong. Selain untuk hiburan dan rekreasi, bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual, pendidikan, penerangan, sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial masyarakat. Di samping itu ada pula bentuk kesenian bines, guru didong, dan melengkap (seni berpidato berdasarkan adat), yang juga tidak terlupakan dari masa ke masa.

I. Peralatan

Orang Aceh terkenal sebagai prajuri-prajurit tangguh penentang penjajah, dengan bersenjatakan rencong, ruduh (kelewang), keumeurah paneuk (bedil berlaras pendek), peudang (pedang), dan tameung (tameng). Senjata-senjata tersebut umumnya dibuat sendiri.

BAB III

KESIMPULAN

Aceh terdiri dari berbagai macam sub suku, diantaranya Gayo, Alas, Tamiang, Aneuk Jamee, dsb. Meskipun sama berbahasa Austronesia, tetapi masih saja di setiap kabupaten mempunyai logast yang berbeda-beda. Tidak hanya logat berbiacara, tetapi struktur pembangunan dan tata letak rumah juga berbeda-beda.

Mata pencaharian orang-orang Aceh berbeda-beda, tetapi pada umumnya mereka bercocok tanam di lading dan disawah, dan untuk daerah pesisir pantai menjadi nelayan.

Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.

Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima yang berjasa kepada sultan. Kehidupan sosial dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).

Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agama tersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli Aceh tidak hilang begitu saja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasi tersebut melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas. Di dalam kebudayaan tersebut masih terdapat sisa-sisa kepercayaan animisme dan dinamisme.

Corak kesenian Aceh memang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, namun telah diolah dan disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku. Seni tari yang terkenal dari Aceh antara lain seudati, seudati inong, dan seudati tunang. Seni lain yang dikembangkan adalah seni kaligrafi Arab, seperti yang banyak terlihat pada berbagai ukiran mesjid, rumah adat, alat upacara, perhiasan, dan sebagainnya. Selain itu berkembang seni sastra dalam bentuk hikayat yang bernafaskan Islam, seperti Hikayat Perang Sabil.

Orang Aceh terkenal sebagai prajuri-prajurit tangguh penentang penjajah, dengan bersenjatakan rencong, ruduh (kelewang), keumeurah paneuk (bedil berlaras pendek), peudang (pedang), dan tameung (tameng). Senjata-senjata tersebut umumnya dibuat sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:Djambatan

http://andriansaputra.multiply.com/journal/item/21/SEJARAH_KEBUDAYAAN_ACEH

Sekilas Antropologi



by: Rizky Novianti

1. a. Fase-fase perkembangan Antropologi:

Fase Pertama (sebelum 1800). Datangnya orang Eropa di Benua Afrika, Asia, dan Amerika sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, dan bersamaan dengan itu terbit berbagai tulisan yang ditulis oleh para musafir, pelaut, pegawai agama Nasrani, pegawai pemerintahan, dsb. berupa buku-buku kisah perjalanan, laporan, dll, yang jumlahnya sangat banyak. Di dalam buku itu terdapat pengetahuan berupa deskripsi tentang adat-istiadat, susunan masyarakat, bahasa, dan ciri-ciri fisik, serta beraneka-warna suku bangsa. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan sebutan etnografi, atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. Bahan etnografi tersebut menarik perhatian para pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.

Fase Kedua (Kira-kira Pertengahan abad ke-19). Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya. Ketika sekitar tahun 1860 ada beberapa karangan yang mengklasifikasikan bahan-bahan mengenai berbagai kebudayaan di dunia dalam berbagai tingkat evolusi, lahirlah antropologi, yang bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tantang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

Fase Ketiga (Awal Abad ke-20). Dalam fase ketiga ini antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, yang tujuannya adalah mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna mendapat pengertian tentang masyarakat modern yang bersifat kompleks.

Fase Keempat (Sesudah kira-kira 1930). Pada fase ini, antropologi berkembang dengan sangat pesat dan juga seakan-akan kehilangan lapangan penelitiannya karena hilangnya kebudayaan-kebudayaan bangsa pribumi yang dijajah bangsa Eropa akibat terpengaruh kebudayaan Eropa; karena adanya Perang Dunia II yang mengakibatkan kehancuran kehidupan masyarakat, berupa kesenjangan sosial, kemiskinan, dan kesengsaraan yang tak berujung. Yang menyebabkan ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalama Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

b. Objek dari antropologi adalah manusia dan kebudayaannya. Metode antropologi di bagi dua, yaitu etik dan enik. Etik adalah penelitian yang dilakukan dari luar, kelemahan metode ini adalah tidak dapat mendeskripsikan secara keseluruhan. Sedangkan metode enik adalah melakukan penelitian langsung pada objeknya, kelemahan metode ini adalah adanya pandangan bahwa budaya dirinya lebih baik dari pada yang lain. Bagian ilmu antropologi:

1) Paleontropologi adalah ilmu bagian yang meneliti asal-usul atau terjadinya serta evolusi manusia, yang menggunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu (fosil manusia) yang ditemukan dalam lapisan-lapisan bumi sebagai bahan untuk penelitiannya.

2) Antropologi Fisik adalah bagian dari antropologi yang mencoba memahami sejarah terjadinya beragam makhluk manusia berdasarkan perbedaan cirri-ciri tubuhnya, dengan bahan penelitian berupa cirri-ciri tubuh yang tampak lahir, atau fenotipik, maupun cirri-ciri tubuh yang dalam, atau genotipik.

3) Etnolinguistik/Antropologi linguistic mengkaji bahasa dalam suatu suku bangsa.

4) Etnologi adalah ilmu bagian yang mempelajari asas-asas manusia, dengan cara meneliti sejumlah kebudayaan suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia.

5) Prehistori adalah mengkaji sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf.

2. a. Hubungan antara Antropologi dan Sosiologi. Keduanya sama-sama bertujuan untuk mencapai pengertian tentang asas-asas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya. Akan tetapi bedanya, asal mula dan sejarah perkembangannya berbeda, perbedaan pengkhususan pokok dan bahan penelitian serta metode dan masalah yang khusus.

Hubungan antara Antropologi dan Arkeologi. Keduanya sama-sama meneliti sejarah dari kebudayaan-kebudayaan kuno dalam zaman purba. Tetapi antropologi bisa meneliti bahan dari zaman yang jauh lebih kunodari pada arkeologi, ilmu antropologi berperan untuk meneliti sejarah kebudayaan manusia yang lebih kuno, yaitu zaman sebelum manusia mengenal huruf/perhistori. Antropologi juga bisa memberi keterangan tentang bagian dari kebudayaan suatu bangsa yang tidak dapat diberikan oleh ilmu-ilmu lain, seperti arkeologi.

Hubungan antara Antropologi dan Sejarah. untuk menulis sejarah suatu bangsa, antropologi berperan untuk menyediakan bahan prasejarahnya. Begitu juga masalah dalam historiografi dari sejarah suatu bangs dapat dipecahkan oleh metode-metode antropologi, seperti latar belakang sosial dari suatu peristiwa politik. Sebaliknya antropologi memerlukan sejarah untuk memecahkas soal-soal yang terjadi karena masyarakat yang ditelitinya mengalami pengaruh dari kebudayaan luar.

Hubungan antara Antropologi dan Politik. Dalam menganalisa dan meneliti kekeuatan-kekuatan politik, para ahli ilmu politik diharuskan mengkajo masalah-masalah yang menyangkut latar belakang sosial budaya dari kekuatan-kekuatan politik itu. sedangkan antropologi memerlukan ilmu politik dlam hal penulisan suatu deskripsi etnografi yang pasti akan berhubungandengan politik lokal, maupun dengan aktivitas-aktivitas dan cabang-cabang politik nasional. Untuk menganalisa gejala-gejala itu dibutuhkan konseop-konsep dan teori-teori ilmu politik.

Hubungan antara Antropologi dan Psikologi. Berhubungan dalam cara perkembangan manusia dan enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu – dengan sejarah, bahasa, praktek, dan kategori konseptualnya sendiri – membentuk proses perolehan kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan ental. Juga memeriksa tentang bagaimana pemahaman kognisi, emosi, motivasi dan proses psikologis sejenis membentuk model proses buday dan sosial.

3. a. Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar.

b. Kebudayaan terbentuk karena adanya tindakan yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang terikakt dalam suatu sistem tertentu dan diakui oleh masyarakat itu sendiri atau dijadikan miliknya dengan belajar.

c. manusia memperlajari kebudayaan dengan mengalaminya dan dengan berbicara dengan orang-orang yang hidup menurut peraturan-peraturannya. Sedangkan para ahli antropologi mempelajarinya melalui observasi dan diskusi yang teliti dengan informan-informan yang mengetahui tatacara kebudayaan mereka, kemudian mengabstrasikan sejumlah peraturan untuk menerangkan prilaku orang di dalam kebudayaan tertentu.

d. Etnosentrisme yaitu seseorang yang menilai kebudayaan-kebudayaan lain menurut ukuran yang berlaku dalam kebudayaannya sendiri.

Relativitas kebudayaan yaitu kebiasaan-kebiasaan dan pemikiran dalam suatu masyarakat harus dipandang sehubungan dengan masyarakat tersebut

BAND OF BROTHERS


Band of Brother adalah mini seri televisi yang di produseri oleh Tom Hanks, Steven Spielberg, stephen Ambrose. bercerita tentang Perang Dunia II Menceritakan pengalaman Company E ("Easy Company") dari 506th Parachute Infantry Regiment, United States 101st Airborne Division dari saat berlatih, pendaratan di Normandy, Operation Market Garden, Pertempuran Bastogne, sampai akhir perang, miniseri ini didasarkan pada buku dengan judul sama tulisan ahli sejarah Stephen Ambrose.
terdiri dari 10 episode dan 2 episode tambahan wawancara serta reunian para E-company yang masih hidup. Di dalam film ini terlihat jelas perjuangan para E-Company bertarung demi memperjuangkan kedamaian di Dunia. Episode yang paling menarik perhatian adalah episode ke 6 (Bastogne) di mana E-company terpojok di salah satu hutan yang bernama Bastogne dalam musim dingin berkabut dan bersalju tebal, dengan bahan makanan yang menipis, persediaan senjata dan peluru yang sedikit, dan kurangnya obat-obatan. Setiap kali markas mengirimkan bantuan obat-obatan dsb. tidak pernah sampai kepada mereka dikarenakan tebalnya kabut.. eh... malah kekirim ke markas lawan... disinilah menariknya episode ini.
Band of brothers... adalah sekumpulan saudara yang terlihat jelas keharmonisan mereka satu sama lain, terbukti pada saat mereka harus kehilangan teman-teman e-company yang paling dekat dengan mereka... bayangkan saja kita melihat sahabat kita sendiri tertembak, terkena bom sehingga tidak bisa diselamatkan, buta, dsb. film ini terasa nyata sekali, tidak akan ada perasaan menyesal setelah menonton film ini. tidak akan mengecewakan.
Tetapi kekurangan dari film ini adalah adanya banyak pemeran/karakter... maklumlah namanya juga film perang. tetapi karakter yang paling kuat dan yang paling berkarisma adalah kapten dick winters. seorang kapten E-company yang sangat menyayangi, menghargai, menghormati para bawahannya. Winters adalah seorang kapten yang paling disukai, dihargai, dihormati oleh seluruh E-company karena dia adalah kapten yang cekatan, dia adalah pemimpin yang sesungguhnya. pemimpin perang yang tidak pernah lari dari medan perang. pemimpin perang yang selalu berada di barisan depan. pemimpin perang yang cekatan yang tidak pernah membiarkan anak buahnya terluka.
Film ini tidak monoton perang... atau politik dsb. ada unsur humornya juga. pasti disetiap scene di saat kapten Nixon atau kapten nick si pemalas, sekaligus gagah perkasa (sahabat terdekat dick winters) sedang bersenda gurau bersama sahabat tercintanya dick winters.


E-Company yang tersisa pada perang yang terakhir (di dalam film)







E-COMPANY










NIXON (NICK) DAN DICK WINTERS. (FILM)






Dick Winters (yang tidak memakai helm) dan Nixon/Nick (yang memakai helm). yang asli






SELAMAT MENYAKSIKAN!!!

Senin, 08 Juni 2009

ajari aku - adrian martadinata (ost iklan simpati)

ajari aku tuk bisa
menjadi yang engkau cinta
agar ku bisa memiliki rasa
yang luar biasa untukku dan untukmu

ku harap engkau mengerti
akan semua yang ku pinta
karena kau cahaya hidupku, malamku
tuk terangi jalanku yang berliku

hanya engkau yang bisa
hanya engkau yang tahu
hanya engkau yang mengerti, semua inginku

(ajari aku 'tuk bisa mencintaimu)
(ajari aku 'tuk bisa mengerti kamu)

mungkinkah semua akan terjadi pada diriku
hanya engkau yang tahu
ajari aku 'tuk bisa mencintaimu

Selasa, 19 Mei 2009

Epistemologi Ibnu Thufail

FILSAFAT IBNU THUFAIL DALAM KARYA HAYY BIN YAQDZAN

Semua pemikirannya terkandung dalam karya terbesarnya Hayy bin Yaqdzan. Yang mengisahkan tentang perjalanan manusia menapaki jalan spritualnya. Pencarian jalan yang benar dengan berbagai tahapan pengamatan dan tindakan. Hayy Ibn Yaqdzan mulai melakukan pencarian dengan memulai pengamatan-pengamatan inderawainya, kemudian rasio, dan ketiga batinnya. Sedikit demi sedikit Hayy mulai melakukan itu, mengamati fenomena yang ada di sekitar, binatang, bintang, gejala alam, yang kemudian jalan pada Sang Kebenaran ia temukan setelah melalui tahapan demi tahapan itu. Hayy berhasil menemukan esensi dari segala esensi yang ada.

Hayy Ibn Yaqdzan dilahirkan oleh seorang Puteri yang memiliki saudara seorang raja yang tiran. Sang raja yang mengutamakan kemegahan, melarang sang Puteri menikah sebelum ada jodoh yang sederajat dengan mereka. Namun, secara diam-diam salah seorang kawan raja, bernama Yaqdzan, mengawini sang Puteri. Dan sang Puteripun akhirnya hamil, dan kemudian melahirkan seorang anak laki-laki. Karena takut ketahuan sang Raja, maka sang Puteri menghayutkan anaknya ke laut pada sebuah peti. Peti itupun sampai pada pulau Waqwaq, sebuah pulau tak berpenghuni manusia. Peti yang berisi Hayy ibn Yaqdzan ini kemudian dihempaskan oleh air laut ke daerah dalam pulau, dan di situlah Hayy ditemukan oleh seekor rusa, yang kemudian mengasuhnya..

Selama tujuh tahun Hayy ibn Yaqdzan dirawat sang Rusa, dan belajar bagiamna cara berkomunikasi, meminta tolong, dan berbagai isyarat komunikasi baik dengan hewan lain maupun rusa yang mengasuhnya. Dari sini ia mulai belajar dengan pengamatan inderanya, melihat binatang lain seusianya yang nampak memiliki kelebihan muncul pada tubuh mereka. Hewan-hewan yang ada di sekitarnya dengan sendirinya memiliki alat-alat pertahanan ada pada tubuh mereka, rusa jantan dengan tanduk mereka, banteng juga dengan tanduk mereka, macan dengan taring dan kukunya, Elang dengan paruhnya, dan itu semua membuat Hayy ibn Yaqdzan kecil bertanya-tanya, kenapa dia tidak memiliki itu semua. Diapun belajar dengan melihat hal-hal itu, kemudian dibuatlah baju untuk menutupi tubuhnya dari sengat matahari yang awalnya berasal dari dedaunan, namun karena tidak dapat bertahan lama akhirnya dia dapatkan kulit hewan yang ternyata selain mampu melindunginya dari sengatan matahari juga mampu menahan dingin angin. Untuk pertahanan diri digunakannya tongkat untuk menghalau binatang buas yang hendak mengganggunya.

Pengetahuan Hayy bertambah lagi setelah secara tidak sengaja di dalam sebuah perjalanannya mengelilingi pulau ia menemukan api. Dari api itu ia dapat menghangatkan diri dan memperoleh penerangan di kala gelap melanda. Selain itu ia juga tahu bahwa api mampu menjadikan daging dan ikan menjadi lebih lezat setelah dibakar, mulailah ia selalu menggunakannya untuk memasak makanannya.

Ketika mengamati bahwa silih berganti apa yang ada di dalam ini kemudian musnah dengan sendirinya, disusul kematian rusa yang merawatnya, Hayy ibn Yaqdzan mulai menyadari bahwa alam ini tidak abadi, satu persatu semua akan berakhir pada ketiadaan. Ia menyaksikan bahwa segala eksistensi di alam ini bagaimanapun berbedanya ternyata mempunyai titik-titik kesamaan baik dari segi asal maupun pembentukan, maka ini mengarahkannya pada pemikiran bahwa segala yang ada ini bersumber dari subyek yang satu, dan kini dalam pikirannya telah terpatri satu zat tunggal yang diimani sebagai sang pencipta segalanya. Hayy menemukan Tuhan melalui jejak-jejak suci yang ditinggalkan-Nya.

Pengamatannya berlanjut pada benda-benda langit, bahwa matahari terbit dan tenggelam, demikian juga dengan bulan dan bintang, yang kemudian memunculkan satu tesis bahwa alam ini begitu teratur. Dan tentu ada dzat maha sempurna yang mengaturnya yang tentunya maha kekal dan tidak sama dengan alam semesta ini yang tiada abadi, hilang dan silih berganti mengisi waktu.

Kematangan mulai nampak pada diri Hayy ibn Yaqdzan saat ia berusia 35 tahun, ia mulai mencari kebenaran melalui pencarian melalu penelusuran ulang tentang cipta rasanya yang sudah-sudah. Ia mulai meraba-raba episteme mana yang membawanya pada kebenaran. Dan ia kemudia berkesimpulan bahwa, ia dapat mengetahui melalui tiga hal, akal dengan bantuan pencerapan indra, ruh, dan jiwa. Menuntunya pada tingkatan-tingkatan yang pernah dilalui sampai yang kini dijalani, maqam keindahan spiritual melalui pancaran cahaya ilahi.

Kisah inipun semakin menarik ketika datang Asal atau Absal dari pulau seberang ke pulau Waqwaq. Ia juga seorang salik layaknya Hayy ibn Yaqdzan yang tengah sibuk dengan meditasi dan menikmati ekstasi spiritualitas yang dijalaninya, mencari ketenangan dan memilih jalan hidup kesendirian. Asal atau Absal ini berasal dari sebuah pulau yang dipimpin oleh Salaman, sahabat Asal yang memilih hidup zuhud di tengah masyarakat dengan melakukan ritual keagamaan secara biasa, karena hal inilah Asal dan Salaman kemudian berpisah. Di pulau yang dikira Asal tidak berpenghuni ini, Hayy ibn Yaqdzan dan Asal bertemu pandang. Karena tidak mau terganggu Asal pun berlari dan bersembunyi. Hayy yang baru sekali seumur hidup melihat manusia lain dengan pakaian aneh yang dipakainnya, mengejar dan mencari Asal yang bersembunyi. Asal akhirnya tertangkap, melihat ada orang aneh dengan kekuatan yang luar biasa ia nampak ketakutan. Namun, Asal tetap mencoba berkomunikasi dengan Hayy yang dikiranya ingin berbuat jahat padanya. Dengan segala bahasa yang dimilikinya ia berkata pada Hayy ibn Yaqdzan, namun Hayy tidak memahami apa yang dikatakannya. Setelah tahu bahwa Hayy ibn Yaqdzan tidak bermaksud jahat dan tahu bahwa orang yang ada dihadapnnya tidak dapat berbahasa manusia, Asal sedikit demi sedikit memberi petunjuk menandai sesuatu dengan bahasa. Dari sinilah Hayy mulai belajar berkomunikasi, dan kemudian mereka saling bertukar pikiran tentang pengalaman mereka. Asal bercerita tentang kaummnya yang ada di pulau seberang yang hidup dengan cara hidup agama wahyu yang nampak adikodrati. Sedang Hayy menceritakan pengalaman hidupnya setelah lama hidup di pulau Waq-waq sendiri, dan ia bercerita pula tentang pencapaiannya pada cahaya cinta sang Illahi. Bahwa dengan pengamatan dan penalaran yang dilaluinya ia telah sampai pada maqam pencari kesejatian, menemukan apa yang dicarinya.

Merasa satu jalan dengan Hayy ibn Yaqdzan, Asal yang merasa bahwa apa yang dijalani oleh masyarakat di tempatnya haruslah dirubah, yaitu dengan jalan yang telah ditemukan Hayy ibn Yaqdzan. Ia ingin agar penduduk di kotanya memperoleh pencerahan seperti halnya Hayy ibn Yaqdzan memperoleh hal itu. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berangkat ke kampung halaman Asal, menyebarkan ajaran agama yang ditemukan Hayy Ibn Yaqdzan, ajaran agama melalui penalaran dan penyelaman jiwa pada cinta Ilahi. Sesampainya di tempat Asal, mereka berdua mulai berdakwah menyebarkan ajaran yang mereka bawa. Namun segala upaya yang mereka tempuh tidak menghasilkan apa-apa, dan penolakan terhadap ajaran yang mereka berikan yang kemudian muncul. Akhirnya Hayy Ibn Yaqdzan dan Asal memilih kembali ke pulau Waqwaq, dan tetap meyakini bahwa ajaran yang mereka bawa memiliki nilai lebih dibandingkan sekedar ajaran agama wahyu yang ada di tempat Asal berasal. Kembali menjalani hidup suci di padang pengasingan kehidupan.

Epistemologi

Pencapaian pencarian seperti yang dialami Hayy ibn Yaqdzan dalam kisah yang diceritakan Ibn Thufail memiliki tiga jalan yang harus dilalui. Tiga jalan yang pada dasarnya bisa dilalui oleh setiap manusia yang telah dibekali Tuhan dengan akal dan jiwa dalam tubuh yang sama. Tiga jalan pencarian itu adalah:
  1. Indera (Empiris)

Meliputi panca indra yaitu penglihatan, pendengaran, perasa, pencium dan peraba yang merupakan alat untuk mengenali lima dimensi obyek yaitu obyek-obyek fisik yang terlihat, suara, rasa, bau-bauan, dan obyek yang tersentuh sekalipun begitu indrawi masih mempunyai kelemahan karena ia terkadang tidak bekerja secara sempurna, bahwa indera dapat dengan mudah tertipu dengan karena tiap indera memiliki kemampuan terbatas dalam mengidentifikasi objek, maka di sinilah dibutuhkan sumber pengetahuan lain.

Contohnya pada saat dia melihat hewan-hewan yang ada di sekitarnya dengan sendirinya memiliki alat-alat pertahanan yang ada pada tubuh mereka, seperti rusa jantan dengan tanduk mereka, banteng juga dengan tanduknya, macan dengan taring dan kukunya, Elang dengan paruhnya, dan itu semua membuat Hayy bin Yaqdzan kecil bertanya-tanya, kenapa dia tidak memiliki semua itu? dia pun belajar dengan melihat hal-hal itu, kemudian dibuatlah baju untuk menutupi tubuhnya dari sengat matahari yang awalnya berasal dari dedaunan, namun karena tidak dapat bertahan lama akhirnya dia dapatkan kulit hewan yang ternyata selain mampu melindunginya dari sengatan matahari juga mampu menahan dingin angin. Untuk pertahanan diri digunakannya tongkat untuk menghalau binatang buas yang hendak mengganggunya.


2. Akal (Rasio)

Akal yang dengan daya penalarannya mampu mengabstraksikan suatu obyek yang karena itu ia mampu mengetahui seluruh profil dari suatu obyek. Selain ia juga mampu menangkap esensi dari obyek yang di pahaminya dan di amati oleh indrawi dengan demikian akal atau rasio bersifat melengkapi indrawi. Pengetahuan yang dicapai oleh akal memiliki validitas yang lebih dibanding dengan indera, bahwa rasio mampu melampau objek, ruang, dan waktu. Dalam tahapan ini Ibn Thufail menggambarkan bahwa Hayy Ibn Yaqdzan mencoba melakukan apa yang ada dalam pengamatannya terhadap benda-benda langit. Ia mulai berputar-putar, mengelilingi pulau, tempatnya tinggal, dan juga berputar pada dirinya sendiri. Ia mulai memikirkan bahwa ada satu subjek yang dapat memberinya pencerahan, dan ia dapat melihat itu pada jejak-jejak-Nya di alam ini. Hayy mulai merasionalkan segala keteraturan dan ketiadaabadian alam ini. Ia melihat rusa yang mengasuhnya nampak semakin tua dan kemudian mati, hewan yang lain juga sama, ia juga memikirkan peredaran matahari yang selalu muncul dari Timur ke Barat setiap hari. Dari sinilah ia menemukan satu entitas pencipta dan pengatur segalanya, sang Causa Prima.

Namun sayangnya, kemampuan akalpun terbatas, akal tidak mampu misalnya menjelaskan dirinya sendiri secara jelas, akal juga misalnya tidak dapat menjelaskan mengapa manusia dapat menangis sejadi-jadinya ketika melihat kekasihnya mati. Atau akal tidak dapat mengenali sang Causa Prima itu, akal hanya mampu mengetahui-Nya melalui jejak-jejak yang ada, akal belum mampu membawa manusia pada pertemuan manusia pada sang Penciptanya. Maka dari itu, manusia pada dasarnya dibekali Tuhan dengan intuisi.

3. Intuisi

intuisi menurut Ibn Thufail mampu menangkap esensi dari pengetahuan sejati yang merupakan wilayah metafisika dengan cara penyucian jiwa, seperti halnya Hayy Ibn Yaqdzan yang dalam tahap akhir pencarianya menemukan esensi dari segala esensi yang ada. Hayy melalui riyadah perjalanan spiritual menemukan identitas kesejatian yang menyelimuti alam semesta. Dia tenggelam dalam identitas kesejatian itu, menikmati pancaran cinta yang ada menyertainya.